student of the year

student of the year

Jumat, 22 Agustus 2008

fisiologi pencernaan




PENCERNAAN/DIGESTI
Digestive sistem, terdiri dari saluran alementari dan organ organ asesorius

Saluran Alimentari (pencernaan). Tdd:
Rongga mulut
Faring
Esofagus
Lambung
Usus halus : Duodenum, jejunum, illeum
Usus besar : Caecum, colon tranversum, colon ascenden, colon descenden, colon sigmoid, rectum dan anus.

Organ asesorius.tdd
Gigi
Lidah
Kelenjar saliva : sublingual, submandibular, parotis
Hati
Kandung dan saluran empedu
Pankreas

Berdasarkan fungsinya, sal. cerna tdd:
1. Saluran sederhana, ditempat ini bolus tdk mengalami proses pencernaan. Misalnya esofagus
2. Tempat menyimpan seperti
bolus  pd lambung,
bahan fekal  pd kolon
3. Tempat digesti : mulut, lambung dan intestinal (duodenum, jejunum dan illeum)
4. Tempat penyerapan hasil : seluruh intestinal dan setengah proksimal kolon.

Pencernaan yaitu proses pengubahan makanan menjadi unsur-unsur yang siap diserap untuk dipergunakan.

Empat proses penting dlm sal. pencernaan yg mendukung
fungsi optimal sal cerna:
1. Ingesti, masuknya makanan ke dalam saluran pencernaan.
bolus  makanan yg masuk dlm mulut
kimus  makanan yg sdh mengalami proses di lambung.
michel  makananan yg telah bercampur dgn getah empedu dan pankreas di intestin.
2. Sekresi, pengeluaran sekret pencernaan untuk membantu proses ingesti. Yaitu oleh enzim
3. Digesti, Penghancuran bolus secara mekanik dan kemis menjadi bantuk yg siap diabsorbsi oleh villi intestin
4. Absorbsi, Penyerapan oleh villi-villi intestinal dan masuk ke dalam sirkulasi

A. Rongga Mulut
Makanan dalam mulut mengalami penghancuran secara mekanik yg disebut mastikasi (mengunyah) dan sedikit secara kimiawi. Yg didukung oleh organ : Gigi, lidah dan kelenjar saliva.

Saliva
Cairan bersifat alkali mengandung musin, enzim ptialin (amilase) dan sedikit zat padat

Fungsi saliva
Merubah KH menjadi maltosa oleh enzim amilase (ptialin)
Melicinkan / melumasi bolus  mudah ditelan
Menetralkan/mengencerkan bolus

Faktor yg mempengaruhi sekresi saliva
a. f. mekanik : adanya bolus dalam mulut
b. f. psikhis : mencium/memikirkan makanan
c. f. kimiawi : bolus yang asam atau asin

LIDAH
Terdapat papil dgn saraf rasa:
Rasa pahit  pangkal lidah
Rasa manis  ujung lidah
Rasa asin  ujung samping kiri dan kanan lidah
Rasa asam  samping kiri dan kanan lidah

Fungsi lidah :
Mengaduk makanan
Mengecap makanan
Membantu waktu menelan
Membentuk suara

B. Esofagus
Esofagus terutama berfungsi menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung

pada bag atas dan bawah esofagus terdapat spingter :
Dalam keadaan normal berada dalam kondisi tonik atau berkontriksi kecuali waktu menelan.
Pada bagian bawah terdapat sfinkter yg berperan sbg barier terhadap refluk isi lambung ke esofagus.

mukosa esofagus bersifat alkali dan tidak tahan terhadap isi lambung yg asam. Lapisan submukosa mengandung selsel sekretoris yg menghasilkan mukus, mukus mempermudah jalannya makananan waktu menelan

Menelan / deglutinasi
Merupakan perbuatan fisiologis kompleks dimana makanan atau cairan
berjalan dari mulut ke lambung. Terdiri dari 3 fase:
Fase oral : bolus didorong ke dinding posterior faring oleh gerakan volunter lidah.  menimbulkan gerak reflek menelan.
Fase Faringeal : palatum mole dan uvula secara refleks menutup rongga hidung. Pada saat yg sama laring terangkat dan menutup faring  pernafasan serentak dihambat untuk mencegah aspirasi.
Fase esofageal : mulai waktu M. crichopharingeus relaksasi dan memungkinkan bolus masuk esofagus. Bolus didorong oleh gerakan peristaltik esofagus ke arah bagian distal dan merelaksasikan sfingter bagian bawah yg memunginkan bolus masuk ke lambung.

Kec peristaltik 2 – 4 cm/dtk  bolus sampe ke lambung sektar 5 – 15 dtk

C. Lambung
Kedua ujung lambung dilindungi oleh sfinkter;
S. kardia atau s. esofagus bag bawah, mencegah aliran balik ke dalam esofagus
S. pilorus, fungsi melindungi lubang antara pars pilorika lambung dan duodenum serta mencegah aliran isi usus ke lambung

Fungsi Lambung
Fungsi motoris “mekanik”
Fungsi resevoir. Menyimpan makanan sampai dicerna dan bergerak pada saluran cerna.
Fungsi mencampur, memecah makanan menjadi oartikel2 kecil dan mencampurnya dgn getah lambung mll kontraksi otot.
Fungsi pengosongan, diatur oleh pembukaan sfinkter


2. Fungsi sekresi dan pencernaan
Mencerna Protein oleh Pepsin dan HCl dimulai:
Pepsin dan HCl merubah protein menjadi pepton/peptida
Amilase, merubah amilum menjadi maltosa
Lipase, merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Sintesis dan sekresi gastrin
Sekresi faktor intrinsik, untuk absorbsi vit B12 pada illeum
Sekresi mukus, pelindung lambung dan melumasi makanan.

Kelenjar pd lambung :
Kel kardia mengsekresi mukus alkali
Kel fundus memiliki 3 jenis sel :
- sel zimogenik /chief sel  mengsekresi pepsinogen
- sel parietal  mengsekresi HCl dan air
- neck sel  mengsekresi mukuc
c. Kel pilorus , menhasilkan gastrin
Zat-zat lain yg disektresi :
Enzim-enzim dan elektrolit : Na, K, Cl
F. Instrinsik oleh kel parietal

Perangsangan sekresi getah lambung :
Rangsang saraf
jika melihat, mencium, memikirkan dan mencicipi makanan
Rangsang kimiasi
jika terdapat makanan dalam lambung

D. Usus Halus
Fungsi utama usus halus :
Pergerakan, yaitu mencapur dan mendorong kimus. Gerakan segmental usus halus dalam mendorong kimus  ger peristaltik
Digesti, penyempurnaan digesti di usus halus didukung oleh enzim usus halus , enzim pankreas dan empedu
Absorbsi, sbg tempat absorbsi maksimal zat-zat gizi.

Fungsi digesti
Kimus dari lambung (bersifat asam) di usus halus dinetralisir oleh getah empedu dan pankreas di duodenum guna mengoptimalkan kerja enzim.
Garam empedu berperan mengemulsi lemak menjadi partikel partikel yg lebuh kecil.

Pankreas memiliki 3 enzim :
Amilase mengubah zat pati menjadi disakarida
Lipase merubah lemak menjadi gliserida, asam lemak dan gliserol
Tripsinogen merubah pepton menjadi polipeptida

Usus halus menghasilkan enzim tersendiri :
Enterokinase, merubah tripsinogen menjadi tripsin
Amnopeptidase, merubah aminopeptida menjadi dipeptida
Dipeptidase, merubah dipeptida menjadi asam amino
Sukrase, merubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
Maltase, merubah maltosa menjadi 2 glukosa
Laktase, merubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Lamanya kimus dalam usus halus 3 – 10 jam dengan frekwensi
peristaltik 4 – 8 x/menit

Fungsi absorbsi
Absorbsi adalah pemindahan hasil akhir pencernaan KH, L. P (gula sederhana, asam lemak dan asam amino) melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan sel-sel tubuh.

A. Zat zat gizi yg diabsorbsi melalui pembuluh darah kapiler masuk ke aliran darah :
- Protein
- HA
- Vit B, C
- Air
- Sebagian mineral

B. Zat gizi yg diabsorbsi melalui pembuluh lakteal masuk ke aliran limfe :
- Lemak
- Vit A, D, E, K
- Sebagian mineral
E. Usus besar / kolon
Fungsi :
Absorbsi air dan mineral
sebagian besar dilakukan pd kolon kanan
kolon mengabsobsi sekitar 600 ml /hr. (kapasitas absorbsi 2000 ml/hr)
Sekresi musin
bersifat alkali, tidak mengandung enzim, bekerja sebagai pelumas dan melindungi mukosa.
Sebagai resevoir (kolon sigmoid), menampung feces sampai defekasi berlangsung.

Bakteri kolon mensintesa vit K dan beberapa vit B

Peristaltik pd kolon
Pergerakan mencampur
Feces diaduk dan diputar  bersentuhan dgn permukaan kolon  absorbsi air.

Pergerakan pendorong
 Gel peristaltik (mass movement)  mendorong feces kearah anus, beberapa kali/hari  paling lama 15 menit selama jam pertama setelah makan pagi
Proses defekasi
F. Hati
Fungsi hati :
Pembentukan dan ekskresi empedu
jumlah sekresi cairan empedu sekitar 1 liter per hari. dengan komposisi sbb:
- air (97 %)
- elektrolit : sodium, potasium, Ca, Cl
- garam empedu
- fospolipid (lesitin)
- kolesterol
- pigmen empedu (bilirubin terkonjugasi)

Metabolisme KH, lemak dan protein
- Metabolisme KH : Glikogenesis, glikogenolisis, glukoneogenesis, menyimpan glikogen, merubah galaktosa, fruktosa menjadi glukosa.

Metabolisme lemak :
Oksidasi asam lemak menjadi energi
Pembentukan lipoprotein
Pembentukan kolesterol dan fospolipid
Pembentukan lemak dari protein dan KH

Metabolisme protein:
Sintesis protein plasma (kecuali gama globulin) : albumin, protrombin, fibrinogen dan faktor pembekuan yg lain.
Deaminasi asam amino
Pembentukan urea agar bisa dikeluarkan dari dalam tubuh

3. Penyimpanan vitamin, mineral dan Fe
4. Detoksikasi zat endogen (indol, skatol, dll) dan eksogen (misal morfin, fenobarbithal, obat-obatan lain.
5. Metabolisme steroid
6. Fagositosis
7. Metabolisme bilirubin

G. Kantung Empedu
Sekresi empedu oleh hati  saluran empedu  duktus hepatikus kanan dan kiri  bergabung menjadi duktus sistikus koledokus  bersatu dgn duktus pankreatikus membentuk ampula vater sebelum masuk ke usus halus. Pada bag terminal saluran ini terdapat spinkter oddi.

sekresi getah empedu oleh hati : 500 – 1000 cc/hari
Pengosongan kandung empedu dirangsang oleh masuknya kimus asam ke dalam duodenum dan adanya lemak

Fungsi
- Menyimpan dan memekatkan empedu (10 x lebih pekat)

H. Pankreas
Pankreas dibentuk dari 2 sel dasar yg mempunyai fungsi berbeda:
Sel asini  kelompok sel eksokrin, menghasilkan getah pankreas: Tripsin, kimotripsin, karboksipetidase, lipase pankreas, amilase pankres. (lihat usus halus)
Pulau langerhans  sel endokrin, menghasilkan sekresi endokrinn: insulin dan glukagon.

Fungsi :
Fungsi eksokrin  membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.
Fungsi endokrin  mengekskresi hormon insulin dan glukagon ( (lihat kuliah endokrin ttg pankreas

Tidak ada komentar: